Aksiologis Data IPRs SINTA untuk Dosen di Sekolah Tinggi Teologi

Artikel dengan judul ini sudah dipublikasi di OSF.IO dan sedang menunggu modrasi tahap 2. Tahap 1 dianggap tugas mahasiswa padahal sebutan Assist.Prof. Dr. Yonas Muanley, M.Th. itu tidak mesti dibaca sebagai mahasiswa karena saya Dr.Yonas Muanley, M.Th. bukan mahasiswa tetapi dosen. Frasa Assit. Prof. adalah singkatan dari Assisten Professor. Jadi, assisten Profesor adalah sebutan dalam bahasa Inggris yang sudah ada regulasi di Pemerintah Republik Indonesia. Sebutan Assisten Profesor itu untuk dosen yang memiliki Jabatan Fungsional Asisten Ahli (IIIB), Lektor (300 KUM sampai 399) Sedngkan Lektor (KUM 400 ke atas). Oleh karena itu pembaca penailmiahmahasiswa.com harap menunggu proses moderasi artikel yang sedang dilakukan di OSF.io. Selanjutnya artikel ini akan menyusul setelah disetujui moderator OSF.IO. Sekarang saya posting artikel terebut dalam bentuk artikel jurnal ilmiah yang terdiri dari Abstrak dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Pendahuluan, Metode Penelitian, Pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan serta daftar Pustaka.



Abstrak (Indonesia)

Artikel ini membahas sisi aksiologis dari pencantuman Intellectual Property Rights (IPRs), khususnya karya non-paten seperti buku, dalam akun SINTA dosen sekolah teologi. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dan observasi partisipatif. Secara akademis, IPRs SINTA untuk seorang dosen mencerminkan rekognisi terhadap hasil karya intelektual dosen yang terintegrasi dalam tridharma perguruan tinggi, mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Karya-karya seperti buku ajar, buku referensi, dan tafsir memiliki nilai ilmiah sekaligus spiritual, yang penting dalam konteks pendidikan teologi. Temuan menunjukkan bahwa pendokumentasian IPRs di SINTA tidak hanya berdampak pada pengakuan formal akademik, tetapi juga mengandung nilai aksiologis yang mencerminkan penghargaan terhadap karya ilmiah berbasis iman. Dengan demikian, optimalisasi penggunaan fitur IPRs dalam SINTA menjadi langkah strategis dalam mendukung kontribusi dosen teologi terhadap pengembangan ilmu dan spiritualitas masyarakat.
Kata kunci: IPRs, SINTA, dosen teologi, HKI, nilai aksiologis

Abstract (Inggris)

This article explores the axiological dimension of including Intellectual Property Rights (IPRs), particularly non-patented works such as books, in the SINTA accounts of theology school lecturers. The study employs a descriptive qualitative method through literature review and participatory observation. Academically, the IPRs listed in SINTA for a lecturer represent recognition of intellectual contributions integrated into the tridharma of higher education, encompassing teaching, research, and community service. Works such as textbooks, reference books, and exegetical writings carry both scholarly and spiritual value, which are essential within the theological education context. The findings indicate that the documentation of IPRs in SINTA not only contributes to formal academic recognition but also holds axiological significance, reflecting appreciation for faith-based scholarly work. Therefore, optimizing the use of the IPR feature in SINTA constitutes a strategic step in supporting theology lecturers' contributions to the development of knowledge and spirituality within society.

Keywords: IPRs, SINTA, theology lecturers, intellectual property, axiological value

Selanjutnya baca yang dalam bentuk PDF

About PENA ILMIAH MAHASISWA

Pena ilmiah Mahasiswa merupakan media publikasi ilmiah mahasiswa STT IKSM Santosa Asih. Publikasi ilmiah berupa artikel ilmiah yang diambil dari tugas mata kuliah dari semester yang sedang dijalaninya. Artikel diterbitkan setelah direview oleh reviewer yang berasal dari mahasiswa yang sudah menerbitkan artikel ilmiah di "Pena Ilmiah Mahasiswa". Selain mahasiswa STT IKSM Santosa Asih, terbuka juga untuk mahasiswa dari STT lain yang hendak mempublikasikan tulisannya di Pena Ilmiah Mahasiswa.

0 komentar:

Posting Komentar